Kehidupan modern tak lepas dari penemuan-penemuan ilmuwan muslim. Proyek
1001 kembali mengingatkan sejarah 1000 tahun warisan muslim yang terlupakan.
Ada sebuah lubang dalam ilmu pengetahuan manusia, melompat dari zaman Renaisans
langsung kepada Yunani.
Saat "1001 Penemuan" melakukan pameran di London, 2 tahun lalu.
Pemimpin Yayasan 1001 Penemuan, Profesor Salim al-Hassani pameran tersebut akan
menegaskan kontribusi peradaban non-barat, kerajaan muslim yang suatu waktu
pernah menutupi Spanyol dan Portugis, Italia selatan dan terbentang seluas
daratan China.
Keudukan ilmu sains di masa keemasan Islam mencapai
posisi yang tinggi dan diakui dunia kala itu. Kaum muslimin menjadi pelopor
terdepan dalam perkemabangan sains, mengusai puncak-puncak ilmu pengetahuan,
dan universitas-universitas mereka ramai dikunjungi pelajar dari penjuru dunia,
termasuk dari Eropa. Para raja Eropa mengutus putra-putra terbaik negeri mereka
untuk menimba ilmu kepada ilmuan-ilmuan Islam di negeri-negeri Islam.
Meceritakan masa kegemilangan Islam bukan
berarti kita membangga-banggakan masa lalu kejayaan Islam, tapi kita hanya
berusaha mengobati hati sebagian pemuda muslim yang kecewa karena kondisi
keterpurukan umat Islam saat ini dan menganggap bahwa Islam menghalangi
kemajuan, dan tidak sedikit di antara mereka yang menjadi pembenci Islam dan
menjelek-jelekkan Islam (musuh dari dalam) karena kecewa dengan Islam. Padahal
tidak demikian faktanya, seorang ilmuan Perancis, Gustave Le Bon,
berangan-angan, “Seandainya kaum muslimin menjadi penguasa di Perancis, niscaya
negara ini akan seperti Cordova di Spanyol yang muslim.” (Arab Civilization, Hal: 13). Ia juga mengatakan,
“Sesungguhnya bangsa Eropa adalah sebuah kota bagi negeri Arab (umat Islam)
karena kehebatan peradaban yang mereka miliki.” (Arab Civilization,
Hal: 566).
Inilah penemuan muslim yang luar biasa:
1. Penemuan di
Bidang Kesehatan
Berbicara mengenai bidang kesehatan tentu saja arah
pembicaraan kita akan tertuju pada bidang kedokteran. Ilmu kedokteran merupakan
ilmu yang perkembangannya sangat cepat. Umat Islam memberikan sumbangsih yang
sangat besar pada cabang ilmu pengetahuan ini. Kedokteran Islam bukan sekedar
mendiagnosa mengobati penyakit lalu selesai, tapi meliputi dasar-dasar metode
eksperimen yang sangat berpengaruh pada seluruh sisi-sisi praktis sebagai
pencegahan dan pengobatan, meringankan dan akurasi pengobatan, serta menjauhkan
manusia dari pola hidup yang buruk.
Ketika Islam datang, orang-orang Arab
jahiliyah juga mempunyai tabib, sehingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan untuk berobat. Beliau
bersabda, “Berobatlah! Karena Allah tidak menurunkan penyakit kecuali membuat
obatnya. Kecuali satu penyakit, yaitu tua.” Rasulullah berobat dengan madu,
kurma serta ilalang alami dan yang lainnya. Metode ini dikenal dengan Tibbun Nabawi(Pengobatan
Nabi).
Kaum muslimin tidak hanya berhenti pada tibbun nabawi,
mereka terus bereksperimen dan terus mengembangkan ilmu kedokteran. Ada seorang
dokter muslim pada abad pertengahan, Ali bin Isa al-Kahal, spesialisasinya pada
mata dan banyak merumuskan teori-teori tentang mata. Ia mengumpulkan teorinya
dalam sebuah buku yang berjudul Tazkirah al-Kahalain. Adapula az-Zahrawi, orang pertama
yang menemukan teori bedah dengan menggunakan suntik dan alat-alat bedah.
Az-Zahrawi mengarang sebuah buku tentang ilmu bedah yang berjudul at-Tashrif Liman Ajiza an
Ta’lif yang
diterjemahkan ke bahasa latin oleh ilmuan Italia, Gerardo (1114 – 1187).
Sejak saat itu buku teori bedah az-Zahrawi
dijadikan dasar-dasar ilmu bedah di Eropa hingga 5 abad kemudian, yakni abad
ke-16, lalu mempengaruhi perkembangan ilmu bedah di masa berikutnya. Seorang
pakar anatomi tubuh, Hallery, mengatakan, “Seluruh pakar bedah Eropa sesudah
abad ke-16 menimba ilmu dan berpatokan pada pembahasan buku ini (at-Tashrif Liman Ajiza an Ta’lif).” (Fi Tarikh at-Tib fi ad-Daulah al-Islamiyah, Hal:
132-133).
Kemudian umat Islam juga merupakan generasi
pertama yang membangun rumah sakit. Rumah sakit Islam pertama kali didirikan
pada masa pemerintahan Khalifah al-Walid bin Abdul Malik, yang memegang jabatan
antara 705-715 M. Rumah sakit ini khusus untuk penderita lepra. Setelah itu
banyak rumah sakit dibangun di wilayah-wilayah kekuasaan Islam lainnya. Saat
itu rumah sakit disebut dengan istilah al-Baimarastanat (tempat
tinggal orang sakit) bukan dengan istilah musytasyfa. Sembilan abad kemudian barulah rumah
sakit-rumah sakit didirikan di Eropa.
2. Arsitektur
Arsitektur adalah ilmu yang dikenal sejak dulu karena
kebutuhan manusia untuk membuat tempat tinggal serta tempat-tempat yang menjadi
kebutuhan mereka dalam kehidupan sehari-hari, bahkan hewan pun memiliki naluri
dan insting untuk membuat bangunan tempat mereka tinggal. Namun perhitungan dan
perumusannya diperkirakan baru ada di zaman Mesir kuno, kemudian dilanjutkan
peradaban Babilonia dan Yunani.
Ilmu arsitektur masuk ke dunia Arab Islam
melalui penerjemahan buku-buku arsitektur Yunani ke dalam bahasa Arab,
khususnya buku Euclides, Ushul al-Handasah. Dari sinilah inovasi terhadap ilmu
arsiterktur mulai dilakukan.
Orang-orang Arab Islam membagi arsitektur ke
dalam dua bagian; aqliyah (nalar/matematika)
danhissiyah (seni
atau sentuhan), atau dengan bahasa yang lebih mudah aqliyah adalah yang berkaitan dengan teori
sedangkan hissiyah adalah
tataran praktis. Kita dapati sebagaian karya arsitek Islam, Ibnu Haitsam,
membuat teori persamaan dan materi dalam pembahasan cahaya untuk menentukan
titik pantul dalam kondisi bulat berbentuk cakeram, krucut, cembung, atau botol
kaca.
Pujian pun dilontarkan oleh ilmuan-ilmuan
Barat terhadap arsitek dan arsitektur Islam. Martin Isbraikes, salah seorang
orientalis yang meneliti sejarah Islam dalam masalah arsitektur dan ruang,
mengatakan, “Meski dunia Arab diliputi kebodohan dalam bidang arsitek pada
permulaan masa penaklukkan, namun pada kenyataannya arsitektur-arsitektur Islam
terlihat di setiap negeri dan setiap zaman, berikut pengaruhnya dalam peradaban
Islam. Di negeri Islamlah terdapat banyak bangunan sekolah setempat yang
merupakan lambang keahlian pembuatnya.” (Turats Islam bi Isyraf,
Hal: 232).
3. Kamera
Sulit kita bayangkan dunia modern saat ini tanpa kamera.
Perusahaan-perusahaan besar seperti Instagram dan Canon memanfaatkan tekonologi
ini sebagai “barang dagang” mereka yang utama. Seorang ilmuan Islam yang
bernama Ibnu al-Haytam adalah orang pertama yang mengembangkan kemampuan optik
untuk difungsikan menjadi kamera.

Hidup di tengah kota besar Kairo pada awal
tahun 100-an M, Ibnu al-Haytam dikenal sebagai seorang ilmuan yang paling
terkemuka. Ia mengembangkan berbagai macam teori sains. Ketika menjadi tahanan
rumah pada saat Bani Fatimiah berkuasa, ia mulai mempelajari kerja cahaya.
Sebagian penelitiannya terfokus pada bagaimana memungsikan lensa pada kamera.
Ia adalah ilmuan pertama yang menyadari ketika pin
hole (lubang kecil
kamera) dimasukkan ke dalam lightproof (kotak
hitam), maka akan memproyeksikan sebuah gambar. Semakin kecil lubangnya, maka
kualitas gambar yang dihasilkan pun semakin tajam. Tanpa penelitian Ibnu
al-Haytam mengenai pergerakan cahaya ini, maka kamera yang ada di zaman modern
ini tidak akan pernah ada.
4. Geografi
Peninggalan Islam dalam bidang ini mempunyai peranan
khusus yang amat penting, walaupun geografi bukanlah ilmu yang dilahirkan oleh
kaum muslimin. Namun karya-karya umat Islam pada cabang ilmu geografi
berpengaruh pada penjelajahan dunia bahkan penyebaran penduduk di muka bumi
ini.
Bapak geografi Yunani, Hektatius, menyatakan
bahwa bumi menggambar sebuah peta dengan dasar bulat pipih melingkar, walaupun
teori Hektatius ini disanggah oleh Plato yang meyakini bahwa bumi itu bulat,
namun Plato tak mampu mengungkapkan argument yang kuat atas teorinya tersebut.
Kemudian ilmuan Islam, diantaranya Khalifah Abbasiyah, al-Makmun sebagai orang
pertama yang merumuskan bumi itu bulat dengan mengadakan penelitian dengan
memprediksi letak bintang kutub. Ilmuan lainnya adalah Ibnu Khardzabah, yang
menyatakan “Bumi itu berputar sebagaimana bola, tempatnya sepertimuhhah (kuning
telur) dalam tengah telur.” (al-Masalik wa Mamalik,
Hal: 4). Hal itu ia rumuskan berangkat dari kajian terhadap Alquran surat
Az-Zumar: 5 dan An-Naziat: 30.
Ilmuan Islam juga berjasa membuat peta laut
sehingga banyak orang mengadakan ekspedisi laut untuk mengelilingi dunia dan berdampak pada tersebarnya manusia di
berbagai benua di muka bumi. Seperti peta yang dibuat al-Idris dan al-Mas’udi
dalam bukunya Murawwaju adz-Dzahab. Pembuatan peta ini jauh sebelum
Cristoper Columbus mengklaim menemukan benua Amerika.
Gustave Le Bon mengatakan, “Buku-buku Arab
yang telah sampai kepada kita dalam ilmu Geografi penting untuk satu tujuan,
dan sebagian dasar-dasar ilmu ini menjadi pelajaran di Eropa selama
berabad-abad.” (Gustave Le Bon, Hal: 469).
5. Operasi Bedah
Sekitar tahun 1000, seorang dokter Al Zahrawi mempublikasikan 1500
halaman ensiklopedia berilustrasi tentang operasi bedah yang digunakan di Eropa
sebagai referensi medis selama lebih dari 500 tahun. Diantara banyak penemu,
Zahrawi yang menggunakan larutan usus kucing menjadi benang jahitan, sebelum
menangani operasi kedua untuk memindahkan jahitan pada luka. Dia juga yang
dilaporkan melakukan operasi caesar dan menciptakan sepasang alat jepit
pembedahan.
6. Kopi
Saat ini warga dunia meminum sajian khas tersebut tetapi, kopi pertama
kali dibuat di Yaman pada sekitar abad ke-9. Pada awalnya kopi membantu kaum
sufi tetap terjaga ibadah larut malam. Kemudian dibawa ke Kairo oleh sekelompok
pelajat yang kemudian kopi disukai oleh seluruh kerajaan. Pada abad ke-13 kopi
menyeberang ke Turki, tetapi baru pada abad ke-16 ketika kacang mulai direbus
di Eropa, kopi dibawa ke Italia oleh pedagang Venesia.
7. Mesin Terbang
Abbas ibn Firnas adalah orang pertama yang mencoba membuat konstruksi
sebuah pesawat terbang dan menerbangkannya. Di abad ke-9 dia mendesain sebuah
perangkat sayap dan secara khusus membentuk layaknya kostum burung. Dalam
percobaannya yang terkenal di Cordoba Spanyol, Firnas terbang tinggi untuk
beberapa saat sebelum kemudian jatuh ke tanah dan mematahkan tulang
belakangnya. Desain yang dibuatnya secara tidak terduga menjadi inspirasi bagi
seniman Italia Leonardo da Vinci ratusan tahun kemudian. Pada jaman sekarang kita bisa melihat manusia
begitu mudahnya terbang ke angkasa, itu semua tidak lepas dari jasa penemu
islam.
8. Universitas
Pada tahun 859 seorang putri muda bernama Fatima al-Firhi mendirikan
sebuah universitas tingkat pertama di Fez Maroko. Saudara perempuannya Miriam
mendirikan masjid indah secara bersamaan menjadi masjid dan universitas
al-Qarawiyyin dan terus beroperasi selama 1.200 tahun kemudian. Hassani
mengatakan dia berharap orang akan ingat bahwa belajar adalah inti utama
tradisi Islam dan cerita tentang al-Firhi bersaudara akan menginspirasi wanita
muslim di mana pun di dunia.
9. Aljabar
Kata aljabar berasal dari judul kitab matematikawan terkenal Persia abad
ke-9 Kitab al-Jabr Wal-Mugabala, yang diterjemahkan ke dalam buku The Book of
Reasoning and Balancing. Membangun akar sistem Yunani dan Hindu, aljabar adalah
sistem pemersatu untuk nomor rasional, nomor tidak rasional dan gelombang
magnitudo. Matematikawan lainnya Al-Khwarizmi juga yang pertama kali
memperkenalkan konsep angka menjadi bilangan yang bisa menjadi kekuatan.
10. Optik
Banyak kemajuan penting dalam studi optik datang dari dunia muslm, ujar Hassani.
Diantara tahun 1.000 Ibn al-Haitham membuktikan bahwa manusia melihat obyek
dari refleksi cahaya dan masuk ke mata, mengacuhkan teori Euclid dan Ptolemy
bahwa cahaya dihasilkan dari dalam mata sendiri. Fisikawan hebat muslim lainnya
juga menemukan fenomena pengukuran kamera di mana dijelaskan bagaimana mata
gambar dapat terlihat dengan koneksi antara optik dan otak.
11. Musik
Musisi muslim memiliki dampak signifikan di Eropa. Di antara banyak
instrumen yang hadir ke Eropa melalui timur tengah adalah lute dan rahab, nenek
moyang biola. Skala notasi musik modern juga dikatakan berasal dari alfabet
Arab.
12. Sikat Gigi
Menurut Hassani, Nabi Muhammad SAW mempopulerkan penggunaan sikat gigi
pertama kali pada tahun 600. Menggunakan ranting pohon Miswak, untuk
membersihkan gigi dan menyegarkan napas. Substansi kandungan di dalam Miswak
juga digunakan dalam pasta gigi modern.
13. Engkol
Banyak dasar sistem otomatis modern pertama kali berasal dari dunia
muslim, termasuk pemutar yang menghubungkan sistem. Dengan mengkonversi gerakan
memutar dengan gerakan lurus, pemutar memungkinankan obyek berat terangkat
relatif lebih mudah. Teknologi tersebut ditemukan oleh Al-jazari pada abad
ke-12, kemudian digunakan dalam penggunaan sepeda hingga kini